Minggu, 04 November 2018

TEKNIK DASAR SPORT MASSAGE

 November 2016

Teknik dasar Sport Massage

Effleurage 

   Effleurage atau nama lainnya menggosok adalah gerakan pijatan ringan yang berirama yang dilakukan pada seluruh permukaan kulit tanpa terjadi gerakan otot bagian dalam. 

Petrisage merupakan suatu manipulasi pada otot dimana dilakukan dengan mengangkat dan memeras otot secara pelan dan hati-hati atau pengertian lainnya yaitumanipulasi yang  terdiri dari perasan, tekanan, atau pengangkatan otot dan jaringan dalam. Efek petrissage dapat mempengaruhi saraf motorik. Efek petrissage sangat berguna pada saat terjadi kelelahan otot. Petrissage (memijat) yaitu dilakukan dengan memeras atau memijat otot-otot serta jaringan penunjangnya, dengan gerakan menekan otot kebawah dan kemudian meremasnya, yaitu dengan jalan mengangkat seolah-olah menjebol otot keatas. Tujuan dari petrissage yaitu untuk mendorong aliran darah kembali kejantung dan mendorong keluar sisa-sisa pembakaran.






Friction atau menggerus merupakan gerakan menggerus yang arahnya naik dan turun secara bebas. Pijatan friction ini menggunakan ujung jari atau ibu jari dengan menggeruskan melingkar seperti spiral pada bagian otot tertentu. Tujuan dari pijatan friction ini adalah membantu menghancurkan myloglosis, yaitu timbunan sisa-sisa pembakaran energy atau asam laktat yang terdapat pada otot yang menyebabkan otot menjadi keras.








Shaking atau menggocangkan adakah salah satu teknik massage yang sering di pakai oleh para olahragawan  agar otot-ototnya kembali releks sehingga mempermudahkan jalannya sirkulasi darah didalam tubuh. 
Pelaksanaanya massage ini adalah dengan jari-jari membengkok, misalnya bagian bawah dan atas  pada bagian yang berotot, lengan atas dan lengan bawah, paha atau betis yang dilakukan dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas dan ke bawah. Manipulasi ini dilakukan dengan irama yang hidup serta tangan berpindah-pindah dan berdekatan.






Tapotement


Tapotement merupakan gerakan pukulan ringan yang dilakukan secara berirama yang ditujukan pada bagian yang berdaging. Tujuannya adalah mendorong atau memudahkan sirkulasi darah dan mendorong keluar sisa-sisa pembakaran dari tempat persembunyiannya. Tapotement/memukul yaitu dengan kepalan tangan, jari lurus, setengah lurus atau dengan telapak tangan yang mencekung, dengan dipukulkan ke bagian otot-otot besar seperti otot punggung. Tujuannya yaitu untuk merangsang serabut saraf tepi dan merangsang organ-organ tubuh bagian dalam. 



Walken

Walken merupakan variasi dari manipulasi effleurage da hanya digunakan untuk daerah-daerah tertentu, seperti pinggang punggung, yang bertujuan untuk lebih menyempurnakan pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah dan segera dapat dibawa ke jantung.

Gerakan tangan ketika memijat adalah menggosokkan dengan menggunakan seluruh telapak tangan dan jari-jari, bergerak maju mundur bergantian antara tangan kanan dan kiri. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal lebih baik tekanan pada saat menggosok lebih kuat atot-aoto betul-betul tertekan dan terperas.




Vibrition

Vibration merupakan teknik pijat dengan menggertarkan, teknik vibriton ini hampir sama prakteknya seperti teknik shaking yaitu menggoncangkan. Teknik vibrition ini menggunakan ujung-ujung jari atau seluruh tapak tangan. Getaran yang terjadi diakibatkan oleh kontraksi isometri dari otot-otot lengan bawah dan lengan atas, yaitu kontraksi otot tanpa pemendekan,  maka merupakan manipulasi yang berat.

Pelaksanaannya seperti gerakan bergetar halus. Tujuan untuk merangsangi syaraf secara halus dan lembut, dengan maksud untuk menenangkan atau melemahkan rangsang yang berkelebihan pada syaraf yang dapat menimbulkan ketegangan.



Skin Rolling 

Skin Rolling adalah teknik memijat melipat kulit dengan hanya menggunakan jari-jari tangan yang dilakukan secara berurutan dari bawah samapai ke atas. Tujuan nya adalah untuk melonggarkan atau memisahkan kembali lengketan kuliat dengan jaringan dibawahnya, lengketan ini sering terjadi pada bagian kuliat yang terasa kedinginan, karana mendapatkan tekanan, bekas terjadinya cedera atau karna kurang lancarnya sirkulasi peredaran darah didalam tubuh. Dengan kulit dilipat dan kemudian berjalan berurutan maka lengketan sedikit demi sedikit akan berkurang dan hilang , sehingga peredaran darah akan kembali berfungsi normal.


Stroking


Pada dasarnya teknik dasar stroking ini hamper sama dengan teknik dasar effleurage hanya saja sedikit berbeda tujuan. Pelaksanaan teknik ini adalah menggunakan ujung-ujung jari, terutama tiga jari tengah, atau hanya ibu jari tergantung dari daerah yang akan dimassage.  Mirip dengan manipulasi effleurage, hanya dibedakan mengenai arah gerakan yang dilakukan serta tujuan yang dicapai.  Stroking dilakukan dengan arah yang tidak menentu, yaitu dari bawah ke atas dan sebaliknya, kesamping kiri atau kanan menyusuri sela-sela iga atau diantara lekuk-lekuk tulang yang lain. Sedang effleurage adalah gerakan yang selalu menuju ke arah jantung.memberi efek menenangkan, mengurangi rasa sakit mempengaruhi syaraf-syaraf tepi dan menghilangkan kekejangan otot

SEJARAH PERKEMBANGAN SPORT MASSAGE

    SEJARAH PERKEMBANGAN SPORT MASSAGE

  Sejak zaman dulu manusia telah mengenal massage di penjuru dunia dengan berbagai macam ragam bentuk, teknik, keahlian dan cara penggunaanya.

 Sport massage tercipta seiring  dengan perkembangan pengetahuan massage dan olahraga serta dari banyak pengalaman dan penelitian dari zaman stu ke zaman yang lainnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa pengetahuan massage itu sendiri adalah dari pengetahuan physiotherapy.

  Pada masa ini bukti telah mendukung posisi massage yang telah dipraktekkan oleh beberapa kelompok orang di dunia. Para arkeolog telah menemukan artifak-artifak yang menunjukkan penggunaan massage di sejumlah wilayah di dunia. Meskipun tidak ada bukti pre-historis langsung yang menjelaskan penggunaan massage untuk alasan medis, bukti tidak langsung sangat jelas menunjukkan kaitan massage dengan medis. Lukisan-lukisan di gua Eropa (abad 15000 SM), misalnya, menunjukkan apa yang bisa disebut sebagai kegunaan sentuhan terapi. Pada periode sejarah, catatan-catatan tertulis dan bergambar menunjukkan penggunaan massage.

  Pijat telah lama dikenal manusia terutama manusia dari timur. Pijat ini telah berabad-abad dilakukan oleh nenek moyang kita, bahkan menjadi suatu kebiasaan-kebiasaan atau suatu kegemaran terutama dikalangan kaum bangsawan dan orang-orang atasan. Sebab dengan pijat dapat diharapkan manfaat timbulnya perasaan hangat, segar dan nyaman pada tubuh.             

  Raja-raja mempunyai rombongan abdi-abdi yang bertugas untuk memijat, yang biasanya dilakukan oleh orang-orang buta atau orang-orang ahli pijat yang sengaja dibutakan, disamping pertimbangan tata kesusilaan, mereka menganggap pula bahwa orang buta mempunyai kecakapan yang lebih baik dalam memijat. Hal ini dapat dimengerti, sebab dengan tidak berfungsinya salah satu indera penglihatan, kemampuan indera ini dapat pindah ke indera peraba atau indera perasa berfungsi untuk memberikan perasaan nyaman terhadap orang lain biasanya dilakukan orang buta.
  
  Pijat yang sebenarnya dimiliki orang-orang timur, tetapi karena kurang bangsa-bangsa timur untuk menyelidikinya, menyebabkan munculnya orang-orang barat yang merasa perlu untuk mengambil alih. Pijat di bawa pulang kenegerinya dan diselidikinya dari segala segi terutama segi keilmuannya ialah ilmu tentang anatomi tubuh manusia menjadi basis penyelidikannya. Di samping itu ilmu tentang Physiologi, Pathologi dan hyginejuga menjadi ilmu penunjang di dalam penyelidikannya. kemudian dalam bentuk yang lebih sempurna, pijat diberi nama massage (diambil dari bahasa Francis) kembali pijat ke timur lagi. Patut dicatat disini nama-nama bangsa barat yang berjasa menemukan sistem dalam melakukan massage ialah : Prof. Thomson, Hoffa dan Goch. Sedang Head dan Mackensie adalah orang-orang yang mempunyai arti penting dalam memelihara dan mengembangkan dalam pengetahuan Massage.

  Pengetahuan massage ini telah mulai berkembang di negara kita, dan diharapkan massage modern ini akan segera dapat menggantikan pijat yang masih kuno, yang masih menguasai di seluruh masyarakat kita. Bersamaan dengan ini akan lenyap pandangan rendah terhadap massage. Perintisan pendidikan massage di Indonesia dilakukan pada tahun 1958 - 1964 oleh Ern Till ahli massage dari Jerman di Rehabilitasi Centrum Surakarta. Kursus massage diselenggarakan bagi penyandang cacat netra yang hasilnya ±100 orang lulus lengkap dengan mendapat ijazah. Selain melatih orang penyandang cacat netra Ern Till juga melatih orang-orang awas untuk menjadi ahli pijat atau pelatih pijat.

  Usaha-usaha uotuk lebih meningkatkan mutu dan memanfaatkan massage di Indonesia, sekarang nampak makin jelas Departemen Sosial melalui Panti Sosial Bina Netra menyelenggarakan latihan keterampilan massage. Hasilnya sekarang masseur-masseur penyandang cacat netra telah tersebar di Indonesia hidup mandiri dengan keterampilan massagenya.

  Secara kronologis, terdapat penemuan dari para ahli serta penelitian yang dapat dikumpulkan tentang sejarah perkembangan sport massage, terdapat pokok-pokok garis besar serta penjelasan yang lebih mendalam pada sejarah dan perkembangan sport massage antara lain yaitu:
1.      Bangsa Cina Purba
Dari buku-buku yang dianggap suci oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONG FU (kira-kira 3000 th SM), terdapat tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa bangsa Cina purba pernah melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan (Heilgymnas).

2.      Bangsa India
Sebuah buku peninggalan bangsa India “ Veda” (kira-kira th 1800 SM) dari salah satu bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan panjang lebar tentang kesehatan, massage dan senam penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah kalimat yang berbunyi : Bangun pagi-pagi, cuci mulut, menggosok seluruh tubuh kemudian melakukan senam pagi.

3.      Bangsa Mesir dan Persia purba
Dari peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari sungai nil  dan kemudian berjemur dalam terik matahari.

4.      Bangsa Yunani Purba
Bangsa Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada kita tentang pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu. Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata “Anatripsi”.
Seorang dokter yang terkenal pada saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak mengemukakan tulisan-tulisan mengenai soal-soal medis dan massage. Di antara hasil karyanya ialah sebuah buku yang berjudul GYMNASTICA.
Dokter lainnya ialah Gaelenos (kira-kira 131 th SM), membawa dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih popular lagi dengan adanya pertandingan-pertandingan Gladiator.

5.      Abad ke-sembilan belas
Pada awal abad ke-  19 tidak terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan yang berarti bagi perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa Belanda bernama John G Mezger (th 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku ciptaan Ling dan ahli-ahli bangsa Perancis diantaranya Tissot (th 1780) dan dr. Hildebrand. Sebagai masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya pendeta yang berdatangan dari segala penjuru untuk meminta pertolongannya. Bahkan banyak pula dari kalangan keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya banyak dilakukan dalam bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap pengetahuan massage secara ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof. Kirchberg yang kemudian menerbitkan buku spor massage.

6.      Akhir abad Sembilan belas
Pada akhir abad ini sport massage berkembang semakin meluas dan popular, terutama di negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport massage. Secara resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian sport massage pada tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan organisasi olahraga, antara lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek, masase en Physiotherapie. Di Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan football yang pertama antar sekolah lanjutan.

7.      Perkembangan di Indonesia
Di Indonesia sport massage bertambah populer lagi di kalangan atlit pada pemusatian latihan Nasional Asian Games IV, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu keterampilan khusus  di dalam olahraga Indonesia.
Di Indonesia, masase telah dikenal dengan sebutan bahasa daerah : pijat, urut atau lulut dan rtelah lama dikenal sejak jaman kuno oleh nenek moyang kita dengan sebutan “dukun pijat” atau “dukun urut”. Dukun pijat sebagai orang yang mempraktekkan pijat sering ditafsirkan bermacam-macam, antara lain :
1. Dukun pijat adalah orang yang menyegarkan tubuh (raga) dari rasa lelah atau penat.
2. Dukun pijat adalah orang yang menangani patah tulang, terkilir atau salah urat, kemudian lebih dikenal dengan dukun sangkal putung.
3.    Dukun pijat dapat pula sebagai masseur atau ahli masase, yang umumnya menangani olahragawan.
4.  Dukun pijat diartikan pula sebagai dukun alusan atau pijat alus karena pemijatnya terdiri dari wanita yang umumnya berparas cantik.

  Di Indonesia, kiranya pijat atau lulut yang sekarang dikenal dengan nama “masase” sudah bukan hal yang asing lagi, karena di setiap daerah sampai ke pelosok-pelosok pun dapat dengan mudah ditemukan, seorang pemijat laki-laki atau wanita. Mereka melakukan pekerjaan memijat biasanya sebagai pekerjaan sambilan, tetapi ada pula yang merupakan pekerjaan utamanya (profesi).
Pada umumnya hasil pemijatan memberikan rasa nyaman dan memuaskan pasiennya, tetapi ada pula setelah dipijat justru meninggalkan rasa sakit yang disebabkan karena tekanan-tekanan yang diberikan terlalu kuat atau keras. Hal tersebut dapat terjadi karena minimnya pengalaman atau pengetahuan tentang teknik masase.
  Pustaka Merdeka Cet I,1987
  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sport Massage, Dit. Jen. Pendidika Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I Dip. Tahun 1980/1981
  Basoeki Hadi. Drs, Sulistyorini.Drs. M.Pd,2009, Sport Massage seni pijat untuk atlit/olahragawa dan umum.Tingola:Jakarta